Senin, 31 Desember 2012

SEJARAH TAHUN BARU DAN KEBATILANYA

 
Terompet merupakan ciri khas orang orang yahudi sebagaimana dalam hadits berikut :
فعن أبي عميرٍ بن أنسٍ عن عمومةٍ له من الأنصار قال: “اهتم النبي – صلى الله عليه وسلم – للصلاة كيف يجمع الناس لها؟ فقيل له: انصب راية عند حضور الصلاة فإذا رأوها آذن بعضهم
بعضاً، فلم يعجبه ذلك، قال: فذكر له القنع يعني الشبور (هو البوق كما في رواية البخاري) ، وقال زياد: شبور اليهود، فلم يعجبه ذلك، وقال: ((هو من أمر اليهود))، قال فذكر له الناقوس، فقال: ((هو من أمر النصارى))، فانصرف عبد الله بن زيد بن عبد ربه وهو مهتمٌ لهمِّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم -، فأُريَ الأذان في منامه

Dari Abu Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshar,

“ Rasullullah Shallallahu'AlaihiWassalam memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, " Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan waktu shalat sudah tiba ". Namun Rasullullah Shallallahu'AlaihiWassalam tidak menyetujuinya.
Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Rasullullah Shallallahu'AlaihiWassalam juga tidak setuju, beliau bersabda, " Membunyikan terompet ialah perilaku orang orang yahudi ".
Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Rasullullah Shallallahu'AlaihiWassalam bersabda, " Membunyikan lonceng ialah perilaku orang orang nasrani ".
Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Rasullullah Shallallahu'AlaihiWassalam. Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan. ”

[ HR Abu Daud. Shahih ]


 
 Kapan sih pesta tahun baru itu pertama kali dimulai?
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[ http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru ]

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru ini terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.


Padahal Rosululloh pernah bersabda
 
« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ »

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ [HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah.]


banyak kebiasaan kebiasaan yahudi dan nasrani yang umat islam banyak mengikutiny baik secara langsung ataupun d pugar lagi dan di buat yang terkesan dari islam..padahal itu adalah bagian dari pengekoran kita atas kebiasaan orang-orang kafir..

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” [HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ (1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269.]




Lalu apa yang kita dapatkan dari perayaan-perayaan yang di lakukan orang kafir kecuali kita termasuk bagian dari mereka..na'udzubillah..
Padahl pula kita telah d berikan dua hari raya yang begitu agung sebagaimana yang d katakan Rasulullah:"hai abu bakar,,setiap kaum memiliki hari raya,dan inilah hari raya kita.."HR bukhari
bahkan ketika Rasulullah mendapati penduduk madinah sedang melaksanakan hari raya yang telah d laksanakan sejak zaman jahiliyyah d mana mereka bersenang-senang maka Rasulullah berkata kepada mereka(penduduk madinah)

"Allah telah mengganti untuk kalian dua hari tersebut dgn idul adha dan idul fitri..(HR.Ahmad)
kita dapati hari ini begitu banyak umat islam yang sibuk merayakan pergantian taun baru..bahkan lebih sibuk dari mereka kaum nasrani..karna memang perayaan ini adalah perayaan mereka dalam menyambut bergantiny tahun masehi..berbagai acara yang d lakukan mulai dari cuma sekedar kumpul-kumpul d rumah bersama keluaraga..
lalu ada yang membakar bumi dengan kembang apinya..yang membuat bumi tambah panas dan polusipun dalam waktu kurang dari sejam telah mengotori dunia..(mudah2an abu kotor yang d hasilkan hanya d hirup oleh mereka yang membakar kembang api..yang boleh jadi dengan rencanany memusnahkan manusia israel membuat senjata pemusnah yang d masukan k dalam kembang api..wallahu a'lam..

Ada juga yang cuma sekedar bakar bakaran dan tiup terompet bahkan sampai banyak yang berakhir dengan berdua-duaan dan d akhiri dgn zina..yang seperti kita tahu penjualan kondom paling laris d dua hari raya zina(taun baru dan hari valentine)

 




Di ambil dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar