Selasa, 01 Januari 2013

Perayaan Tahun Baru Versi Jawa Pos

Jawa Pos / Radar Bojonegoro,  1 Januari 2013

Tadi pagi saya baca koran Jawa Pos/Radar Bojonegoro, tanggal 1 januari 2013 di kolom Deteksi,  saya terpanah dengan judul Masehi Jadi Acuan saya katakan terpanah karena jarang - jarang Koran mengulas tentang sejarah yang berkaitan dengan peringatan/perayaan yg diikuti oleh penjuru dunia dalam hal ini perayaan yang di galakkan oleh orang yahudi uniknya kali ini Jawa Pos kayaknya tanpa ditututupi alias fair hanya saja bahasan kali ini tidak di ulas dari sudut pandang Agama Islam tapi cuma cukup sejarahnya saja..

Berikut saya akan mengutip sedikit dari ulasan jawa pos 
 
Dewa Janus







TAHUN BARU DAN SEJARAH AWAL

  Perayaan tahun baru 1 januari ada sejak 45 SM di zaman Julius Caesar. Dialah yang menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru.

  Bangsa Roma merayakan tahun baru masehi sebagai penghormatan terhadap DEWA JANUS sebagai DEWA AWAL bangsa Roma merayakan dengan memberikan sesajen kepada DEWA JANUS, mengadakan pesta,menukarkan hadiah dengan sesama masyarakat bangsa Roma, juga mendekorasikan rumah mereka .
wow.... !! ternyata sejak lama ada pesta tahun baru



Foto: gk ada bedanya dengan orang Yahudi ???
Trompet Identik Dengan Yahudi
TROMPET

   Tiup trompet bermula dari kaum Yahudi yang berhasil mengalahkan kaum Muslimin di Perang Salib. Tentu sebuah kemenagan harus dirayakan . Maka ditiuplah sebuah trompet oleh sang panglima perang. Nah kebiasaan itu menyebar ke berbagai plosok Dunia dan di adaptsasi sebagai tradisi di tahun baru .






catatan : Miris melihat umat Islam yang selalu mengekor perayaan kaum Yahudi dan Nasrani dan anehnya dia bangga denga apa yang diperbuatnya meski itu adalah larangan dalam Agama Islam. Ternyata benar sabda Rosululloh :
 
« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ »

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ [HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah.]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar